Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak Dalam Konsep Islam

Oleh : Ust. Mubarok Abie Fadhli, S.Ag
 
kewajiban orang tua terhadap anakMenurut Islam, kewajiban orang tua terhadap anak merupakan suatu ketentuan yang harus diksanakan oleh seorang ayah dan ibu. Dan sebagai konsekwensi logis menjadi orang tua, yaitu melaksanakan kewajiban-kewajibannya untuk memenuhi hak-hak anak mereka.
Bila kewajiban tersebut tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, atau orang tua melupakannya sama sekali, maka berakibat terjadinya hal-hal yang tidak baik terutama terhadap anak, bahkan terhadap orang tua tersebut.
Akibat yang tidak baik terhadap anak yaitu, secara psikologis anak akan merasakan bahwa dirinya tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, dapat menyebabkan anak memiliki perilaku yang tidak baik, anak merasakan hak-haknya tidak terpenuhi, bahkan mungkin terjadi anak tersebut menjadi anak yang durhaka kepada orang tuanya.


Akibat yang tidak baik bagi orang tua, sesungguhnya mengabaikan kewajiban dapat merugikan diri sendiri, bahkan bila anaknya durhaka kepada dirinya, maka orang tua tersebut mendapatkan laknat dari Allah  SWT.
Sebagaimana wasiat Nabi SAW :

لَعَنَ اللهُ وَالِدَيْنِ حَمَلاً وَلَدَهُمَا عَلَى عُقُوقهِمَا.

“Allah melaknat orangtua yang membawa anaknya untuk durhaka kepada keduanya”
Menurut Al-Qur’an, sebagai orang tua sepatutnya seseorang menjaga diri dan keluarganya dari siksaan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu.
Q. S. At-Tahriim (66) ayat 6 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (٦)

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Beberapa Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak

Menurut riwayat hadis, ada beberapa kewajiban orang tua, yang paling utama dan pokok, yaitu :

حَقُّ الْوَلَدِ عَلَى وَالِدِهِ أَنْ يُحْسِنَ اسْمَهُ وَأَدَّبَهُ وَيَضَعُهُ مَوْضِعًا صَالِحًا. (مكارم الأخلاق: ٤٤٣

“Hak anak atas orang tuanya, hendaklah orang tuanya memberi nama yang baik kepadanya, dan mendidiknya dengan baik, dan menempatkannya (tempat  tinggal) di tempat yang baik/shaleh.

حَقُّ الْوَالِدِ عَلَى الْوَلَدِ أَنْ يُحْسِنَ اِسْمَهُ وَأَدَّبَهُ وَ أَنْ يُعَلِّمَهُ الْكِتَابَةَ وَالسِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَاَنْ لَا يَرْزُقَهُ اِلاَّ طَيِّبًا وَأَنْ يُزَوِّجَهُ اِذَا اَدْرَكَ (رواه الحاكم

Kewajiban orang tua terhadap anak adalah : membaguskan namanya dan akhlak/sopan santun, mengajarkan tulis menulis, berenang, dan memanah, memberi makan dengan makanan yang baik, menikahkannya bila telah cukup umur.”
Dari 2 riwayat tersebut, setidaknya ada 5 kewajiban orang tua terhadap anak yaitu :
1. Memberi nama yang baik. Meskipun ada orang yang mengatakan bahwa apalah arti sebuah nama. Tapi di dalam Islam, nama merupakan do’a bagi seseorang. Bila seseorang mempunyai nama yang baik, semoga dirinya juga menjadi orang baik. Meskipun bukan jaminan 100 %, namanya baik tapi perilakunya juga baik. Hal itu tergantung banyak hal, terutama pendidikan dan lingkungan.
2. Mendidiknya dengan pendidikan yang terbaik. Kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya mulai dari pendidikan di rumah, pendidikan di sekolah atau pesantren, bahkan sampai anak melanjutkan ke perguruan tinggi, merupakan hak anak yang patut diterima dengan sebaik-baiknya. Pendidikan buat anak yang paling vital di rumah yaitu mengajarkan dan membiasakan shalat kepada anak-anaknya. Sebagaimana firman Allah dan hadis nabi berikut :
Q.S. Thaaha (20) ayat 132 :

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى (١٣٢)

“dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.    Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”

مُرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ اِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِيْنَ وَاِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِيْنَ فَاضْرِبُوْهُ عَلَيْهَا

“Perintahkanlah kepada anak-anakmu untuk mengerjakan shalat, apabila mereka telah mencapai umur 7 tahun, dan bila mereka mencapai umur 10 tahun berani dan terbiasa meninggalkan shalat, pukullah mereka/memberi hukuman kepada mereka.”
3. Mengajarkan keahlian dan ketangkasan kepada anak. Seperti keahlian membaca dan menulis, dalam konteks sekarang mungkin anak diajarkan agar menguasai computer, bahasa asing dll. Ketangkasan dan keberanian, dapat diajarkan melalui latihan berenang dan memanah, maupun olah raga lainnya.
4. Menempatkan di tempat tinggal yang baik dan memberi rezki dari yang baik. Anak yang tinggal di tempat tinggal dan lingkungan yang baik, niscaya akan menjadi anak-anak yang baik. Juga, anak yang makan dan minum yang diberikan orang tuanya dari rezki yang halal dan baik, niscaya akan menjadi anak yang baik pula. Dan biasanya, anak yang berada di tempat tinggal yang tidak baik dan makan dari rezki yang tidak baik, biasanya akan menjadi anak-anak yang tidak baik.
5. Menikahkan anak bila sudah cukup umur. Ini merupakan kewajiban utama orang tua yang terakhir, yang mesti dilakukan terhadap anak-anaknya. Karena ketika anak-anaknya sudah berumah tangga, biasanya anak akan memisahkan diri dari rumah orang tuanya dan membina rumah tangga dengan pasangannya.

Demikianlah, 5 kewajiban orang tua terhadap anak, semoga kita sebagai orang tua mampu mengemban amanah tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga anak-anak kita menjadi anak-anak yang baik, shaleh dan shalehah.

Sumber : http://www.mubarokonline.com