وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
Allah
Ta'ala berfirman: "Dan setengah daripada tanda-tanda - kekuasaan Tuhan -
ialah tidurmu semua diwaktu malam dan siang." (ar-Rum: 23)
وعن أبي
هريرة رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم
يقول : « لم يَبْقَ مِنَ النُبُوَّة إلا المبُشِّراتُ » قالوا : وَمَا
المُبشِّراتُ ؟ قال : « الُّرؤْيَا الصَّالِحةُ » رواه البخاري
835. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak ada yang tertinggal dari kenubuwatan itu melainkan hal-hal yang menggembirakan." Para sahabat sama bertanya: "Apakah hal-hal yang menggembirakan itu?" Beliau s.a.w. bersabda: "Yaitu impian yang baik." (Riwayat Bukhari)
وعنه أن
النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إذَا اقتَربَ الزَّمَانُ لَمْ
تَكَدْ رُؤْيَا الُمؤْمن تَكذبُ ، وَرُؤْيَا المُؤْمِنِ جُزْءٌ منْ ستَّةٍ
وَأرْبَعيَنَ جُزْءًا مِنَ النُبُوةِ » متفق عليه . وفي رواية:« أصْدَقُكُم
رُؤْيَا: أصْدُقكُم حَديثاً ».
836. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Jikalau
zaman sudah dekat - yakni dekat dengan datangnya hari kiamat, maka
impian seseorang mu'min itu hampir tidak dusta dan impian seseorang
mu'min itu adalah sebagian dari empat puluh enam bagian dari kenubuwatan." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat lain disebutkan: "Nabi s.a.w. bersabda: "Dan yang terbenar di antara engkau semua tentang impiannya ialah yang terbenar pembicaraannya."
وعنه قال :
قال رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « مَنْ رآني في المنَامِ
فَسَيَرَانيِ في الَيَقَظَةِ أوْ كأنَّمَا رآني في اليَقَظَةِ
لايَتَمثَّلُ الشَّيْطانُ بي » . متفق عليه .
837. Dari Abu Hurairah r.a. puta, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang bermimpi melihat saya dalam tidur,
maka ia akan melihat saya di waktu jaga - ini ditakwilkan sewaktu di
akhirat nanti - atau seolah-olah ia melihat saya di waktu jaga, karena
syaitan itu tidak dapat menyerupakan dirinya dengan diriku," maksudnya
tidak dapat menjelmakan diri seperti beliau s.a.w. itu." (Muttafaq 'alaih)
وعن أبي
سعيد الخدريِّ رضي الله عنه أنه سمِع النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم
يقول : « إذا رَأى أَحدُكُم رُؤْيَا يُحبُّهَا فَإنَّما هي من الله تعالى
فَليَحْمَدِ الله عَلَيهَا وَلْيُحُدِّثْ بِها وفي رواية : فَلا
يُحَدِّثْ بَها إلا مَنْ يُحِبُّ وَإذا رأى غَيَر ذَلك مما يَكرَهُ
فإنَّمـا هي منَ الشَّيْطانِ فَليَسْتَعِذْ منْ شَرِّهَا وَلا يَذكْرها
لأحد فإنها لا تضُُّره » متفق عليه .
838. Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahwasanya ia mendengar Nabi s.a.w. bersabda: "Jikalau seseorang di antara engkau semua bermimpi melihat sesuatu impian yang ia menyukainya maka hanyasanya impian itu adalah dari Allah Ta'ala. Maka dari itu hendaklah mengucapkan pujian kepada Allah atas impian tadi -yakni membaca Alhamdulillah -dan hendaklah memberitahukan impiannya itu - pada orang lain." Dalam suatu riwayat lain disebutkan: "Maka janganlah memberitahukan impiannya tersebut, kecuali kepada orang yang ia mencintainya. Tetapi jikalau bermimpi melihat impian yang selain demikian - yaitu impian buruk dan tidak disukai, maka hanyasanya impian tadi adalah dari syaitan. Oleh karena itu hendaklah ia memohonkan perlindungan kepada Allah
daripada keburukannya-yakni membaca ta'awwudz - dan janganlah
menyebut:nyebutkannya kepada orang lain, sebab sesungguhnya impian
sedemikian itu tidak akan membahayakan dirinya." (Muttafaq 'alaih)
وعن أبي
قتادة رضي الله عنه قال : قال النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : «
الرّؤيا الصَّالَحِةُ وفي رواية الرُّؤيَا الحَسَنَةُ منَ الله ، والحُلُم
مِنَ الشَّيْطَان ، فَمَن رَأى شَيْئاً يَكرَهُهُ فَلْيَنْفُثْ عَن شِمَاله
ثَلاَثاً ، ولْيَتَعَوَّذْ مِنَ الشَْيْطان فَإنَّها لا تَضُرُّهُ » متفق
عليه . « النَّفثُ » نَفخٌ لطيفٌ لاريِقَ مَعَهُ.
839. Dari Abu Qatadah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Impian yang baik, dan dalam riwayat lain disebutkan: Impian yang indah itu berasal dari Allah
dan impian buruk itu dari syaitan. Maka barangsiapa yang melihat
sesuatu impian yang ia tidak menyukainya, hendaklah ia meniup di sebelah
kirinya sebanyak tiga kali dan hendaklah pula memohonkan perlindungan kepada Allah
dari syaitan - yakni membaca ta'awwudz yaitu A'udzu billahi minasy
syaithanir rajim, karena sesungguhnya impian buruk tadi tidak akan
membahayakan dirinya."'Annaftsu artinya tiupan-yang dilakukan tiga kali kesebelah kiri itu ialah suatu hembusan nafas yang halus tanpa mengeluarkan ludah.
وعن جابر
رضي الله عنه عن رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إذَا رَأى
أحَدُكُم الرُّؤيا يَكْرَهُها فلْيبصُقْ عَن يَسَارِهِ ثَلاَثاً ،
وْليَسْتَعِذْ بالله مِنَ الشَّيَطانِ ثَلاثاَ ، وليَتَحوَّل عَنْ جَنْبِهِ
الذي كان عليه » رواه مسلم .
840. Dari Jabir r.a. dari Rasulullah s.a.w., sabdanya: "Jikalau
seseorang di antara engkau semua melihat impian yang ia tidak
menyukainya, maka hendaklah ia berludah di sebelah kirinya tiga kali dan hendaklah pula ia memohonkan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan - yakni membaca ta'awwudz -sebanyak tiga kali dan lagi baiklah ia beralih dari sebelah yang ia tidur di atasnya tadi - yaknr kalau tadinya miring kiri hendaklah beralih ke kanan dan demikian pula sebaliknya." (Riwayat Muslim)
وعن أبي
الأسقع واثلة بن الأسقع رضي الله عنه قال : قال رسول الله صَلّى اللهُ
عَلَيْهِ وسَلَّم : « إنَّ من أعظَم الفَرى أن يَدَّعِي الرَّجُلُ إلى
غَيْرِ أبِيه ، أوْ يُري عَيْنهُ مَالم تَرَ ، أوْ يقولَ على رسول الله
صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم مَا لَمْ يَقُلْ » رواه البخاري
Abul Asqa' yaitu Watsilah bin al-Asqa' r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya termasuk sebesar-besar kedustaan ialah
apabila seseorang itu mengaku-aku pada orang yang selain ayahnya -
yakni bukan keturunan si Fulan, tetapi ia mengatakan keturunannya, atau
orang yang mengatakan ia bermimpi melihat sesuatu yang sebenar- nya
tidak memimpikannya* atau ia mengucapkan atas Rasulullah s.a.w. sesuatu
yang tidak disabdakan olehnya - yakni bukan sabda Nabi s.a.w. dikatakan
sabdanya." (Riwayat Bukhari) .
Berdasarkan hadis-hadis tersebut dapat disimpulkan :
- Mimpi merupakan kekuatan tidur yang sengaja diciptakan Allah pada diri manusia sebagai karunia kenikmatan sehingga tidurnya menjadi pulas.
- Mimpi terhadap Nabi saw adalah
benar dan mungkin terjadi sebab nabi saw tak dapat diserupai. Namun
syaitan dapat saja mengaku dirinya sebagai nabi dengan rupa tak dapat
menyerupai nabi saw dalam mimpi seseorang.
- mimpi setiap orang termasuk orang mukmin hanyalah 1/46 kebenaran kenubuawan.
- mimpi dapat disisipi oleh syaitan (mimpi buruk) sehingga banyak mengandung kedustaan, fitnah maupun merusak diri sendiri.
- Mimpi buruk hendaknya ia membaca ta`awudz dan seolah meludah kekirinya tiga kali.
- apapun isi mimpi tidak dapat dijadikan sandaran dalam ajaran agama (Islam).
- mimpi baik hendaknya diucapkan Alhamdulillah