Nasehat Pernikahan

 

1. KETIKA AKAN MENIKAH. Janganlah mencari
isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi
anak-anak kita

2. KETIKA MELAMAR. Anda bukan sedang
meminta kepada orang tua/wali si gadis, tetapi
meminta kepada Allah melalui orang tua/wali si
gadis
3. KETIKA AKAD NIKAH. Anda berdua bukan
menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah
di hadapan Allah
4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN. Catat dan hitung
semua tamu yang datang untuk mendoakan
anda, karena anda harus berfikir untuk
mengundang mereka semua dan meminta maaf
apabila anda berfikir untuk BERCERAI karena
menyia-nyiakan doa mereka
5. SEJAK MALAM PERTAMA. Bersyukur dan
bersabarlah. Anda adalah sepasang anak
manusia dan bukan sepasang malaikat

Strategi Muhammad Al-Qasim Menaklukkan India


Ketika Muhammad al-Qasim, yang usianya belum genap 18 tahun, menerima tugas untuk menaklukkan Semenanjung India, dia mengajukan syarat kepada al-Hajjaj bin Yusuf at-Tsaqafi. Syarat itu adalah:
1-       Pasukan harus dipersiapkan dan dibekali dengan sempurna, sehingga perjalanan penaklukan ke Semenanjung India tidak terhenti. Al-Hajjaj pun membekalinya dengan 6.000 pasukan yang dibekali dengan logistik lengkap.
2-     Pasukan darat didukung dengan angkata laut, agar serangannya bisa dilakukan serentak melalui dua arah sekaligus. Al-Hajjaj pun sejutu.

Tips Agar Anak Hafal AL-Qur'an


Anak balita mempunyai pikiran yang jernih dan pemahaman yang masih fitrah, maka ajarkanlah mereka aqidah dan manhaj yang benar. Didik mereka dengan membiasakan mereka menghafal, terutama menghafal al qur'an. Berikut adalah sebuah tips yang disampaikan oleh Syeikh kita Abu Hudzaifah semoga Allah menjaganya mengajarkan kepada anak-anak didiknya secara tidak langsung, dan cara ini terbukti karena beginilah ulama-ulama salaf mendidik anak-anak mereka.
1. Metode Menghafal
Menghafal pada anak-anak bagaikan batu yang terukir, apabila tulisan telah terukir pada sebuah batu, maka akan susah untuk menghapusnya. Caranya dengan membacakan kepada anak dalam satu hari 1 ayat al qur'an dan suruh anak-anak untuk menglangnya. Teruskan sampai 20x kali baca dan anak menirukan, sebagai contoh: anda membaca surat An-nas ayat pertama "qul a'udu birabbinas" dan anak menirukan apa yang bapak dan ibu bacakan. Diusakan 20x atau 50x.

9 Manfaat Minum Air Putih Saat Perut Kosong di Pagi Hari


Air putih merupakan salah satu minuman segar dan sangat baik untuk kesehatan bagi seluruh anggota tubuh Anda. Tak bisa di bayangkan, jika tubuh kekurangan cairan atau air putih dalam jangka waktu yang relatif lama. Haus adalah salah satu respon tubuh yang membutuhkan asupan cairan dalam waktu segera. Berdasarkan faktanya, seluruh organ tubuh manusia membutuhkan cairan atau air dalam jumlah yang cukup untuk menunjang berbagai aktivitas yang dilakukan. Waktu terbaik untuk mulai mencukupi kebutuhan air putih adalah pagi hari setelah kita bangun tidur. Mengapa?
Karena pagi hari tubuh kita terbangun dari istirahat dan proses pemulihan semalaman. Namun selama itu pula kita kehilangan banyak cairan. Jadi, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi air putih begitu bangun tidur. Selain itu, masih ada sembilan manfaat di bawah ini yang perlu Anda ketahui.
1. Kulit Jadi Berkilau
Karena mengonsumsi air putih bisa membantu kita merontokkan racun di dalam tubuh, maka kulit pun jadi tidak kusam lagi. Bahkan konsumsi air putih setiap pagi setelah bangun tidur bisa membantu membersihkan racun dalam darah sehingga wajah kita bersemu cantik dan berkilau.

Membentak Akan Membunuh Sel Otak Anak

(Fakta dan Rahasia yang tidak banyak diungkap)


"Tahukan Anda di dalam setiap kepala seorang anak terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang siap tumbuh. Satu bentakan atau makian mampu membunuh lebih dari 1 milyar sel otak saat itu juga. Satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat itu juga. Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun sel otak saat itu juga."
Dari beberapa artikel dan penelitian disebutkan bahwa, satu bentakan merusak milyaran sel-sel otak anak kita. Hasil penelitian Lise Gliot, berkesimpulan pada anak yang masih dalam pertumbuhan otaknya yakni pada masa golden age (2-3 tahun pertama kehidupan, red), suara keras dan membentak yang keluar dari orang tua dapat menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh. Sedangkan pada saat ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui, rangkaian otak terbentuk indah.

Perintah Cepat Dalam Mengoperasikan Microsoft Word


B L O K
Perintah-perintah dalam word khususnya pulldown menubar (menu jika
mengklik seperti file, edit, view, dll) sering kita gunakan jika kita mengetik.
Pada dasarnya semua itu bisa kita persingkat dengan menekan "ctrl" ataupun
tombol kombinasi pada keyboard misalnya diikuti karakter huruf. Huruf yang
menjadi bawaan word 2003 biasanya berupa inisial pertama dari perintahperintah
yang ingin dikerjakan.
Misalnya Copy (mengkopi) menggunakan Ctrl C, Italic (miring)
menggunakan Ctrl I, dll. Semua perintah untuk teks yang dikenakan biasanya
di blok terlebih dahulu. Cara blok menggunakan keyboard ada berbagai
macam cara, tempatkan terlebih dahulu kursor pada teks yang akan di blok
kemudian :
1. "Shift dan Anak Panah Kanan / Kiri", untuk blok beberapa karakter.
2. "Ctrl, Shift dan Anak Panah Kanan / Kiri", untuk blok kata per kata.
3. "Shift dan Anak Panah Atas / Bawah", untuk blok baris per baris.
4. "Ctrl, Shift, dan Anak Panah Atas / Bawah", untuk blok paragraf per
paragraf.
5. "F8 dan Anak Panah", untuk blok mulai dari kursor, setelah itu diikuti
dengan F9.
6. "Ctrl A", untuk semua teks di file tersebut.

ANAKMU MENGENALKAN SIAPA DIRIMU Negatif - Positif




1. Jika anakmu BERBOHONG,itu
karena engkau MENGHUKUMNYA
terlalu BERAT.

2. Jika anakmu TIDAK PERCAYA
DIRI,itu karena engkau TIDAK
MEMBERI dia SEMANGAT

3. Jika anakmu KURANG
BERBICARA,itu karena engkau TIDAK
MENGAJAKNYA BERBICARA

4. Jika anakmu MENCURI,itu karena
engkau TIDAK MENGAJARINYA
MEMBERI.


5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit


Rajin berolaraga mungkin menjadi pilihan banyak orang untuk menurunkan berat badan. Namun, untuk menjaga berat badan, ternyata tidak cukup hanya dengan berolaraga, melainkan harus menjaga pola hidup sehat. Salah satunya dengan menghindari beberapa kebiasaan buruk yang bisa mengakibatkan penimbunan lemak di perut. Seperti apa kebiasaan buruk tersebut, dilansir dari Lifespan, Kamis, 1 Mei 2014, berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang mesti Anda hindari jika ingin memiliki perut rata.

1. Minum-minuman bersoda
Jika tidak bisa melewatkan hari tanpa mengkonsumsi minuman bersoda, Anda bisa dikatakan tidak menyayangi tubuh sendiri. Menurut penelitian, meminum sekaleng soda setiap hari bisa menyebabkan lingkar pinggang Anda meningkat lima kali lebih cepat dibanding orang yang tidak mengkonsumsi soda. Sebab, soda memiliki kandungan gula yang tinggi, sehingga memicu keinginan Anda untuk makan lebih banyak.

2. Makan dengan piring besar
Baik makan prasmanan atau makan biasa di rumah Anda harus memperhatikan ukuran piring yang digunakan. Sebuah survei yang dilakukan di antara penderita obesitas menemukan bahwa mereka lebih memilih piring yang lebih besar. Piring besar memungkinkan Anda mengambil makanan lebih banyak. Efeknya, Anda mengkonsumsi makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.

Tips Membersihkan Ginjal Secara Alami dan Mengobati Hipertensi Secara Alami dengan Daun Seledri


BERSIHKAN Ginjal Anda Kurang Dari $ 1,00. Ber-tahun-tahun Ginjal kita menyaring darah dengan membuang: Garam, Racun dan yang tidak diinginkan memasuki tubuh kita. Seiring berjalannya waktu, terjadi akumulasi garam dan memerlukan perawatan pembersihan. Bagaimana kita akan melakukan CUCI GINJAL ini?

• Sangat mudah, pertama-tama ambil seikat Seledri.
• Cucilah sampai bersih, kemudian dipotong kecil-kecil dan masukkan ke dalam panci.
• Lalu tuangkan air bersih dan didihkan selama sepuluh menit dan biarkan dingin.
• Kemudian saring dan tuangkan dalam botol yang bersih dan simpan di dalam kulkas hingga dingin.
• Minum satu gelas setiap hari dan Anda akan melihat semua akumulasi garam dan racun lain yang keluar dari ginjal Anda sewaktu buang air kecil. Anda juga akan melihat perbedaan yang tidak pernah anda rasakan sebelumnya.

Menanti Bayi

Sabtu 20 Zulkaedah 1433 / 6 October 2012 13:22




MENANTI  kelahiran bayi kadang seperti menunggu hujan. Harap dan cemas menyatu. Berkali-kali datang awan mendung, tapi yang dinanti tak kunjung datang. Bedanya dengan hujan, kelahiran kadang datang tanpa menunggu mendung.
Tak ada peristiwa yang mampu menyentak urat bahagia pasangan suami isteri selain datangnya tanda kelahiran. Terlebih buat kelahiran bayi pertama. Tanda-tanda menjadi begitu berarti. Bahkan sakral.
Mulai dari telat haid, suami isteri seperti dibuai pesona bahagia. Angan-angan melayang jauh. Cita-cita pun tergantung di banyak titik. Seperti apa bahagianya bertemu dengan buah hati tercinta.
Begitu pun ketika tes kehamilan menunjuk tanda positif. Kebahagiaan makin menjadi. Walau mesti menempuh jalan ngidam yang lumayan susah, calon ibu tetap menebar senyum bahagia. Walau harus kerja rangkap sebagai pengurus rumah, calon ayah akan tetap bersemangat.
Hari berganti minggu, minggu pun melewati bulan. Dan, kehamilan tinggal menunggu hari. Anehnya, justru di penantian yang tak lama lagi itulah, harap terkalahkan cemas. Bahagia berganti gelisah. Setidaknya, suasana rasa itulah yang kini dialami Pak Gono.
Enam tahun sudah bahtera rumah tangga Pak Gono melaju. Sungguh waktu yang tergolong lama buat penantian sang buah hati. Tapi kini, penantian tinggal menunggu saat-saat terakhir. Beberapa hari lagi, isterinya akan melahirkan anak pertama. Setidaknya, perkiraan itulah yang terucap dari seorang bidan. “Tinggal nunggu hari, Pak. Sebaiknya dijaga dua puluh empat jam!” ucap sang bidan beberapa hari lalu.
Kini, Pak Gono benar-benar sibuk. Bukan sibuk mengurus pekerjaan. Bukan pula mengurus rumah. Sibuknya sama sekali tak terlihat. Hati dan pikirannyalah yang saat ini terus bekerja menampung harap dan cemas. Bagaimana proses melahirkan isterinya. Normalkah? Seperti apa bayinya kelak. Sehatkah, atau? Silih berganti, keduanya menguras konsentrasi Pak Gono.

Bahaya Pendidikan Instan

Senin 19 Rejab 1435 / 19 Mei 2014 21:00
ANDA pasti tahu mi instan kan? Mi instan seringkali menjadi makanan favorit anak-anak kost. Sudah bukan rahasia lagi dampak dari makanan instan ini. Sekarang sudah bermunculan bumbu-bumbu instan, bubur instan dan sebagainya. Di satu sisi sangat menguntungkan bagi mereka yang tidak memiliki waktu banyak. Akan tetapi bayangkan dampaknya di masa depan.
Berbicara soal instan, ternyata pendidikan kita pun sudah mulai menganut cara “instan”. Sama seperti halnya makanan instan dimana waktu penyajiannya tidak lama. Maka pendidikan instan pun demikian.
Pendidikan instan memaksa peserta didik untuk bisa menguasai berbagai kemampuan dengan cara penyampaian yang tidak sesuai usia nya. Sebagai contoh sekolah yang mengajarkan membaca dan menulis pada sekolah usia dini. Saat ini banyak sekolah usia dini yang mengajarkan membaca dan menulis dengan cara yang tidak disesuaikan dengan perkembangan usianya.

Pentingkah Kita Belajar Sejarah Nabi ?

Rabu 14 Safar 1435 / 18 December 2013 20:10
Oleh : R. Marfu Muhyiddin Ilyas, MA
“SEBENARNYA, pelajaran agama di sekolah itu cukup satu mata pelajaran saja yaitu, Sirah Nabi.” Demikian statetemen seorang guru besar pendidikan Islam yang masih terekam dalam ingatan penulis saat dulu menempuh pendidikan pasca sarjana. Tentu statemen sang profesor menuai kontroversi dari sejumlah teman yang mengikuti perkuliahan. Bagaimana dengan pelajaran tauhid, fiqih, akhlak dan yang lainnya?
Statemen kontroversial di atas sebenarnya bukan dalam konteks pengabaian atau penolakan terhadap mata pelajaran lain dalam mengkaji ilmu-ilmu keislaman. Sebaliknya, statemen itu justru tentang pentingnya mempelajari sejarah Nabi Muhammad saw. Sejarah Nabi saw atau lebih dikenal sirah nabawiyah sejatinya memang merangkum keseluruhan ajaran Islam, sebab diri Nabi adalah manifestasi atau perwujudan dari Islam itu sendiri. Jadi dengan mempelajari sejarah Nabi, sejatinya kita sedang mempelajari Islam.
Ini pulalah argumen pertama yang dibangun Muhamad bin Muhamad Al-Awaji ketika memaparkan urgensi mengkaji sejarah hidup Muhammad saw. Dalam Ahamiyyah Dirasah As-Sirah An-Nabawiyah wa Al-Inayah biha fi Hayaat Al-Muslimin, Al-Awajymenegaskan bahwa Sirah Nabawiyyah adalah sumber yang mutlak dikaji oleh siapa pun yang ingin menguasai ilmu-ilmu syariat.
Mempelajari sejarah Nabi Muhammad saw juga menjadi sangat penting dalam membangun pondasi keimanan yang kokoh. Dari kajian terhadap sejarah hidup dan perjalanan dakwah Nabi Muhammad saw, setiap muslim akan mengetahui bahwa aspek akidah dan tauihid adalah prioritas pertama dari dakwah Nabi saw. Tentu saja dakwah Nabi bukan hanya urusan tauhid, tetapi tauhid menjadi pilar semua elemen kehidupan masyarakat yang dibangun oleh Nabi saw. Dari sudut pandang ini, dapat disimpulkan bahwa mempelajari sejarah hidup Nabi saw adalah salah satu cara yang efeketif untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan dan komitmen keislaman.
Selain karena menunjang penguasaan terhadap ilmu-ilmu keislaman dan penguatan keimanan, mempelajari sejarah Nabi saw juga penting sebab berkaitan dengan bagaimana seseorang menyampaikan dan mengajarkan Islam kepada orang lain. Perjalanan hidup Nabi saw adalah gambar paling akurat dan rujukan paling tepat bagaimana Islam diajarkan dan disebarluaskan. Bagi para da’i, mubaligh, penceramah, dan guru, aspek ini menjadi sangat penting. Mempelajari sejarah hidup Nabi saw akan memberikan banyak pelajaran, bimbingan, dan inspirasi tentang cara mengemas Islam agar tidak sekadar bisa disampaikan, tetapi juga efektif menghasilkan perubahan.

Perilaku Murid yang Baik Terhadap Guru

Selasa 25 Syaaban 1435 / 24 Juni 2014 21:30



GURU adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-muridnya untuk menjadi lebih baik sebagaimana yang diridhoi Alloh ‘azza wa jalla. Sebagaimana wajib hukumnya mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi perintah para guru selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama.
Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, namun kita sebagi muridnya tak pernah menghargai. Setidaknya kita belajar dengan baik pun guru akan merasa senang. Perilaku murid yang baik terhadap guru yang mengajarkan ilmu agama mau pun ilmu umum yang betul ajarannya ialah :
  1. Selalu hormat padanya
    arti hormat disini, kita sebagai seorang murid hendaklah mengikuti segala perintahnya selama kita berada di sekolah.
  2.  Mengikuti kegiatan belajar dengan baik
  3. Tidak membangkang perkataannya
  4. Jangan bertanya sebelum guru kita berhenti berbicara

Berguru Mendidik Anak kepada Nabi Ibrahim

Sabtu 10 Safar 1435 / 14 December 2013 14:17



Oleh : R. Marfu Muhyiddin Ilyas, MA
MASIH ingat kisah Kurban Nabi Ibrahim? Kisah tersebut dipaparkan secara gamblang dalam Al-Qur’an surat Ash-Shafat ayat 99 sampai 111. Ibrahim mendapat wahyu dari Allah melalui mimpinya untuk menyembelih anak semata wayangnya. Sebagai seorang ayah tentu saja Ibrahim berat melakukan ini. Tetapi kesadarannya bahwa ini adalah wahyu Allah mengalahkan segala pertimbangan rasa dan rasio. Tidak ada pilihan bagi Ibrahim kecuali melakukan dan memberi tahu anaknya perihal itu.
Mari perhatikan dengan saksama bagaimana Ibrahim menyampaikan perintah berat ini kepada anaknya. Dalam Al-Qur’an dengan sangat disebutkan kata-kata Ibrahim kepada Ismail yang bermakna sebagai beriktut:
“Duhai, Anakku sayang! Semalam ayah bermimpi menyembelihmu. Bagaimana menurut pendapatmu?”
Untuk bisa memahami pesan dalama konteks evaluasi pendidikan karakter dari dialog Ibrahim tersebut, harus dipahami terlebih dahulu bahwa mimpi para Nabi adalah wahyu. Jadi bukan sembarang mimpi. Maka ketika Ibrahim bermimpi menyembelih Ismail itu artinya wahyu dari Allah untuk menyembelihnya. Tetapi ketika menyampaikan itu kepada Ismail, anaknya, Ibrahim tidak menggunakan kata-kata, “Nak, ayah diperintah Allah untuk menyembelihmu.” Padahal sejatinya itu adalah perintah.
Ibrahim mengomunikasikan urusan penyembelihan itu dengan kata-kata bermimpi, seakan-akan penyembelihan itu datang dari dirinya sendiri bukan sebagai sebuah perintah Allah. Mengapa? Di sinilah tersimpan pesan bagaimana seorang ayah menguji karakter anaknya.
Menurut para ahli tafsir Al-Qur’an kenamaan seperti Ar-Razi, Al-Qurthubi, Ibn Katsir, ungkapan yang sedemikian rupa itu dikarenakan Ibrahim ingin menguji setaat dan sepatuh apa Ismail kepada seorang ayah. Dalam momen yang begitu penting, genting, dan dramatikal itu, Ibrahim yang telah mendidik Ismail dengan ajaran tauhid merasa perlu menguji karakter kepatuhan dan hormat seorang anak kepada orang tua.
Cara Ibrahim mengevaluasi karakter Ismail ternyata efektif. Ismail menunjukkan karakter patuh dan hormat kepada sang Ayah dengan memberikan jawaban yang makin membuat Ibrahim sayang dan cinta kepada Ismail,