... Kisah Kejujuran Penjaga Kebun Anggur ...
Bismillahir-Rah manir-Rahim ... Alkisah ada seorang penjaga kebun buah-buahan bernama Mubarok. Dia adalah orang jujur dan amanah. Sudah bertahun-tahun ia bekerja di kebun tersebut.
Suatu hari majikannya, sang pemiliki kebun, datang mengunjungi kebunnya. Ia sedang mengalami masalah yang pelik dan sulit untuk dicarikan jalan keluarnya. Putrinya yang su
Bismillahir-Rah manir-Rahim ... Alkisah ada seorang penjaga kebun buah-buahan bernama Mubarok. Dia adalah orang jujur dan amanah. Sudah bertahun-tahun ia bekerja di kebun tersebut.
Suatu hari majikannya, sang pemiliki kebun, datang mengunjungi kebunnya. Ia sedang mengalami masalah yang pelik dan sulit untuk dicarikan jalan keluarnya. Putrinya yang su
dah beranjak dewasa tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan banyak pria yang ingin mempersuntingnya.
Yang menjadi permasalahan baginya adalah semua laki-laki yang ingin
mempersunting putrinya adalah kerabat dan teman dekatnya. Ia harus
memilih salah satu dari mereka, tetapi ia khawatir jika menyinggung bagi
kerabat yang tidak terpilih.
Sambil beristirahat dan menenangkan pikiran, ia mencoba mencicipi hasil kebunnya. Dipanggillah Mubarok, penjaga kebun itu.
“Hai Mubarok, kemarilah! Tolong ambilkan saya buah yang manis!” perintahnya.
Dengan sigap Mubarok segera memetik buah-buahan yang diminta, kemudian diberikan kepada majikannya.
Ketika buah tersebut dimakan sang majikan, ternyata rasanya masam
sekali. Majikan Mubarok berkata, “Wahai Mubarok! Buah ini masam sekali!
Berikan saya buah yang manis!” pinta sang majikan lagi.
Untuk
kedua kalinya, buah yang diberikan Mubarok masih terasa masam. Sang
majikan terheran-heran, sudah sekian lama ia mempekerjakan Mubarok,
tetapi mengapa si penjaga kebun ini tidak mampu membedakan antara buah
masam dan manis? Ah, mungkin dia lupa, pikir sang majikan. Dimintanya
Mubarok untuk memetikkan kembali buah yang manis. Hasilnya sama saja,
buah ketiga masih terasa masam.
Rasa penasaran timbul dari sang
majikan. Dipanggillah Mubarok, “Bukankah kau sudah lama bekerja di
sini? Mengapa kamu tidak tahu buah yang manis dan masam?” tanya sang
majikan.
Mubarok menjawab, “Maaf Tuan, saya tidak tahu
bagaimana rasa buah-buahan yang tumbuh di kebun ini karena saya tidak
pernah mencicipinya!”
“Aneh, bukankah amat mudah bagimu untuk
memetik buah-buahan di sini, mengapa tidak ada satu pun yang kaumakan?”
tanya majikannya.
“Saya tidak akan memakan sesuatu yang belum
jelas kehalalannya bagiku. Buah-buahan itu bukan milikku, jadi aku tidak
berhak untuk memakannya sebelum memperoleh izin dari pemiliknya,” jelas
Mubarok.
Sang majikan terkejut dengan penjelasan penjaga
kebunnya tersebut. Dia tidak lagi memandang Mubarok sebatas tukang
kebun, melainkan sebagai seseorang yang jujur dan tinggi kedudukannya di
mata Allah SWT. Ia berpikir mungkin Mubarok bisa mencarikan jalan
keluar atas permasalahan rumit yang tengah dihadapinya.
Mulailah sang majikan bercerita tentang lamaran kerabat dan teman-teman
dekatnya kepada putrinya. Ia mengakhiri ceritanya dengan bertanya kepada
Mubarok, “Menurutmu, siapakah yang pantas menjadi pendamping putriku?”
Mubarok menjawab, “Dulu orang-orang jahiliah mencarikan calon suami
untuk putri-putri mereka berdasarkan keturunan. Orang Yahudi menikahkan
putrinya berdasarkan harta, sementara orang Nasrani menikahkan putrinya
berdasarkan keelokan fisik semata. Namun, Rasulullah SAW mengajarkan
sebaik-baiknya umat adalah yang menikahkan karena agamanya.”
Sang majikan langsung tersadar akan kekhilafannya. Mubarok benar,
mengapa tidak terpikirkan untuk kembali pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Islamlah solusi atas semua problematika umat manusia.
Ia pulang
dan memberitakan seluruh kejadian tadi kepada istrinya. “Menurutku
Mobaroklah yang pantas menjadi pendamping putri kita,” usulnya kepada
sang istri. Tanpa perdebatan panjang, sang istri langsung menyetujuinya.
Pernikahan bahagia dilangsungkan. Dari keduanya lahirlah seorang anak
bernama Abdullah bin Mubarok. Ia adalah seorang ulama, ahli hadis, dan
mujahid. Ya, pernikahan yang dirahmati Allah SWT dari dua insan yang
taat beribadah, insya Allah, akan diberi keturunan yang mulia.
Wallahu A'lam bishawab ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
--------------- --------------- --------------- ---
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahum ma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....