------~~~** UBAI BIN KA'AB **~~~------
Ubai bin Ka’ab adalah warga Anshar dari suku Khazraj, ikut dalam
perjanjian ‘Aqabah dan perang badar dan peperangan lainnya. Beliau
mempunyai derajat yang mulia di kalangan Muslimin angkatan pertama.
Beliau termasuk perintis penulis wahyu dan surat-surat dan juga termasuk
golongan terkemuka dalam penghafalan Al Qur’an, membaca dan memahami
ayat-ayatnya.
Pada suatu hari Rasulullah Saw mengatakan kepadanya :
“Wahai ubai bin Ka’ab! Saya dititahkan untuk menyampaikan Al Qur’an
padamu “. Ubai maklum bahwa Rasulullah hanya menerima perintah dari
wahyu.., maka dengan harap-harap cemas ia bertanya “Wahai Rasulullah,
Ibu bapakku menjadi tebusan anda! Apakah kepada anda disebutkan namaku?”
Ujar Rasulullah “Benar! Namamu dan turunanmu ditingkat tertinggi…!”
Seorang muslim yang mempunyai kedudukan seperti ini dihati Nabi saw
pastilah seorang muslim yang amat agung.
Setelah Rasulullah wafat, Ubai bin Ka’ab tetap setia dan tekun baik
dalam beribadat, teguh dalam beragama dan utama dalam keluhuran budi.
Disamping itu tiada henti-hentinya beliau menjadi pengawas kaumnya.
Diingatkannya mereka akan masa-masa Rasulullah masih hidup,
diperingatkan keteguhan iman mereka, sifat zuhud, perangai dan budi
pekerti mereka.Diantara ucapannya yang agung adalah ” Selagi kita
bersama Rasulullah tujuan kita satu…., Tetapi setelah ditinggalkan
beliau tujuan kita bermacam-macam ada yang ke kiri dan ada yang
kekanan…!” Mengenai dunia ubai bin Ka’ab mernah menuliskannya sebagi
berikut : ” Sesungguhnya makanan manusia itu sendiri dapat diambil
sebagai perumpaan bagi dunia, biar dikatakannya enak atau tidak, tetap
yang penting menjadi apa nantinya ..?”.
Tatkala wilayah Islam
telah meluas, dan dilihatnya sebagian kaum muslimin mulai menyeleweng
dengan menjilat kepada pembesar-pembesar mereka, ia tampil dan
melepaskan kata-katanya yang tajam : ” Celakalah mereka, demi Tuhan
mereka celaka dan mencelakan! Tetapi saya tidak menyesal dengan nasib
mereka, hanya saya sayangkan adalah kaum muslimin yang celaka disebabkan
mereka…!”
Ubai bin Ka’ab selalu menangis setiap teringat akan Allah
dan hari akhir, setiap ayat Al Qur’an yang didengarnya menggetarkan
hatinya. Dan beliau sangat merasa berduka tak terlukiskan setiap
mendengar ayat :”Katakanlah : Ia kuasa akan mengirim siksa kepada
kalian, baik dari atas atau dari bawah kaki kalian, atau membaurkan
kalian dalam satu golongan berpecah-pecah, dan ditimpakan kalian
perbuatan kawannya sendiri..!”(Qs. Al An’am :65)
Yang paling
dicemaskan oleh Ubai bin Ka’ab terhadap ummat adalah datangnya suatu
genarasi ummat yang bercakar-cakaran sesama mereka. Beliau selalu
memohon keselamatan kepada Allah dan berkat karunia dan rahmatNya
sehingga beliau menemui Tuhannya dalam keadaan beriman,aman dan tentram.
Yuk gabung juga di Sudahkah Anda Tahu
------------------------------------------------
LIKE/SHARE agar kebaikan terus menyebar
Sumber : Kisah Penuh Hikmah
...•*´`*•.♥♥.•*´`'•.¸*¤* ¸.•'´´*•.♥♥.•*´`*•...