Momentum Apakah itu Tahun Baru Masehi ?
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim,
Tanggal 1 Januari tidak layak mendapatkan pengagungan, apalagi perayaan, meski hanya dengan ucapan selamat.
Sebab, semua aktivitas tersebut adalah bentuk kegembiraan atas momentum tertentu yang tidak disyariatkan oleh Islam.
Momentum apakah itu?
Tahun baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Pada
mulanya perayaan ini dirayakan oleh orang Yahudi ya...ng dihitung sejak
bulan baru pada akhir September.
Selanjutnya menurut kalender
Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Kalender Julian
ini kemudian digunakan secara resmi di seluruh Eropa hingga tahun 1582 M
ketika muncul Kalender Gregorian.
Januari dijadikan sebagai
awal tahun karena diambil dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa
bermuka dua ini, satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi
menghadap ke belakang.
Dewa Janus adalah dewa penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru.
Sementara tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan
ritual keagamaan atau kepercayaan mereka yang tentu saja sangat
bertentangan dengan Islam.
Salah satu contohnya di Brazil. Pada
tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil
berbondong-bond ong menuju pantai dengan pakaian putih bersih.
Mereka menaburkan bunga di laut,
mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda
penghormatan terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang terkenal dalam
legenda negara Brazil.
Begitulah, tahun baru di beberapa tempat
dalam perjalanannya identik dengan kebudayaan yang berkaitan dengan
akidah (keyakinan) tertentu. Bahkan kini -di Barat khususnya- tahun baru
identik dengan budaya hura-hura dan seks bebas.
Semua bentuk
perayaan tersebut jelas-jelas merupakan tindakan penyimpangan terhadap
akidah dan syariah yang diturunkan Allah SWT. Perayaan tahun baru adalah
budaya yang dimiliki oleh kaum di luar Islam.
Sebuah hadlarah (budaya) -yang terikat dengan pandangan atau akidah tertentu selamanya akan mengikat bagi pemeluknya.
Demikian pula dengan perayaan 1 Januari, ia tetap lekat dengan budaya
kaum merayakan di awal kelahirannya. Oleh karena itu, kaum muslim yang
merayakan tahun baru meski dengan aktivitas yang mubah hakikatnya telah
terperangkap pada hadlarah asing. Rasulullah saw telah memperingatkan
hal ini kepada kita dalam hadistnya:
”Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.”
(HR. Abu Dawud)
GABUNG YUK di FP Strawberry ada banyak kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI.
Ajak sahabat yanng lainnya bergabung
insya Allah Bermanfaat
Sumber : http://www.facebook.com/MutiaraAirMataMuslimah