Oleh Saad Saefullah — Senin 9 Zulhijjah 1434 / 14 October 2013 12:00
Oleh: Zulfahmi, MA, Alumnus University of Malaya
SEJARAH umat manusia dari semenjak nabi-nabi terdahulu selalu di
liputi kehidupan yang berputar ibarat roda, sejarah umat manusia kadang
hidup dalam keadaan amam dan sejahtera, disaat umat manusia taat dan
patuh kepada Allah serta tidak menyekutukannya.
Tapi kadangkala juga sejarah umat manusia dihinggapi masa masa suram,
penyiksaan sehingga hidup jauh dari rasa aman. Inilah masa yang dilalu
oleh manusia. Manakala mereka taat dan patuh serta tidak
menyekutukannya, Allah berikan hidup rasa aman dan tentram, tapi disaat
mereka ingkar dan menyekutukanNya ditimpakan rasa takut, tidak aman dan
ditindas oleh kaum lain yang lebih berkuasa.
Kita bisa mengambil i’tibar dari kaum Yahudi mulai dari masa
perbudakan di mesir hingga perbudakan di negeri Babilon. Di saat kaum
Yahudi masih taat dan tunduk kepada Allah dan tidak menyekutukannya,
maka Allah memberikan kekuasaan kepada mereka sebagaimana pada masa
kerajaan Nabi Sulaiman dan Daud as. Kemudian di saat kaum Yahudi mulai
ingkar kepada Allah maka Allah menghancurkan mereka. Sebagimana firman
Allah surah al-Isra’ ayat 5: “Maka apabila datang saat hukuman bagi
(kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu
hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka
merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti
terlaksana.”
Maka begitu juga dengan umat Islam, pada awal permulaan sejarah umat
Islam ialah generasi para sahabat dan tabiin mereka merupakan
orang-orang taat dan patuh kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan
sesuatu apapun, pada masa itu kekuasaan Islam ditakuti di seluruh
penjuru dunia. Namun keadaan seperti itu tidak selamanya diberikan
kepada umat Islam. disaat umat Islam tidak lagi taat dan patuh kepada
Allah serta mulai menyekutukanNya, maka Allah mendatangkan kekuasaan
lain lebih berkuasa dan menghancurkan kekuasaan Islam.
Ini ditandai dengan runtuhnya khilafah turki usmaniyyah pada tahun
1924 M. Pada saat itulah Allah mencabut rasa aman, dan memberikan rasa
takut, mulailah umat Islam menjadi sasaran orang kafir, seluruh negara
yang berpenduduk mayoritas muslim di jajah oleh orang-orang kafir,
lihatlah apa yang terjadi dengan Palestina hingga hari ini, kemudian
Afghanistan, Iraq dan Suriah. Pembaitaan terjadi di mana-mana sehingga
orang-orang yang membela kehormatan Islam diberi label sebagai teroris.
BERSAMBUNG
Sumber :Islampos