Oleh Saad Saefullah — Rabu 16 Rabiulakhir 1434 / 27 Februari 2013 00:09
MUSTAFA Kamal Ataturk adalah penggagas Republik Turki . Ia didapuk
sebagai pemimpin revolusi, negarawan dan Presiden Turki yang pertama.
Ataturk pula yang memindahkan ibu negara Turki dari Istanbul ke Angora yang kini dikenali sebagai Ankara.
Mustafa Kamal telah membentuk semula aspek kehidupan rakyat Turki
agar sesuai dengan tuntutan ideologi Kemalist. Ideologi ini bertujuan
membawa Turki ke arah negara modern, demokratik dan negara sekular.
Ataturk memerintah dari tahun 1918 hingga 1934. Di saat kematiannya, ada beberapa penyakit kepadanya, di antara ialah:
1. Dilanda penyakit kulit hingga ke kaki di mana ia merasa gatal-gatal seluruh badan.
2. Sakit jantung.
3. Penyakit darah tinggi.
4. Panas sepanjang waktu.
Pada 26 September 1938, ia pingsan selama 48 jam disebabkan terlalu
panas, lalu ia sempat siuman, namun kemudian hilang ingatan secara
permanen.
Pada 9 November 1938, ia pengsan sekali lagi selama 36 jam dan
akhirnya meninggal dunia.
Sewaktu ia meninggal, konon tidak seorang pun
yang memandi, mengafani dan menshalatkannya. Mayatnya diawetkan selama 9
hari 9 malam, sehingga adik perempuannya datang
meminta ulama-ulama Turki memandikan, mengafani dan menshalatkannya.
Menurut banyak sumber, ketika dibawa ke pemakaman, mayatnya tidak mau
masuk ke liang lahat. Disebabkan putus asa, akhirnya orang-orang yang
menguburkan mayatnya mengawetkan mayat Ataturk sekali lagi dan
dimasukkan ke museum yang diberi nama EtnaGrafi di Ankara selama 15
tahun atau sampai tahun 1953.
Setelah 15 tahun mayatnya kembali hendak dikuburkan, namun masih juga
susah. Akhirnya, jenazahnya dibawa ke satu bukit dan ditanam dalam satu
bangunan marmer yang beratnya 44 ton. Mayatnya dikubur di celah-celah
batu marmer. [sumber: akuislam]
Sumber :Islampos