Oleh Saad Saefullah — Senin 9 Zulhijjah 1434 / 14 October 2013 21:00
Oleh: Zulfahmi, MA, Alumnus University of Malaya
TETAPI Allah telah memberi kabar gembira melalui RasulNya bahwa umat
Islam akan diutus seorang penyelamat yang akan membawa masa-masa kelam
menuju kepada masa kejayaan yang dulunya penuh dengan kezaliman
Rasulullah SAW bersabda: “Al-Mahdi dari (keturunan)ku. Ia ajla aljabhah
dan aqna’ hidungnya. Ia akan memenuhi bumi dengan kebenaran dan keadilan
sebagaimana (sebelumnya) telah penuh dengan kedzhaliman dan aniaya. Ia
akan memimpin kalian selama tujuh tahun.” (HR. Abu Dawud)
Kedhaliman yang di alami oleh umat Islam tidak berlangsung selamanya,
karena Allah telah menjanjikan seorang penyelamat yang akan membawa
umat Islam kepada masa kejayaan kembali. Tetapi perlu di ingat bahwa
peralihan masa kegelapan kepada masa kejayaan bukan ibarat membalik
telapak tangan. Hal ini Allah akan menguji umat Islam sebagaimana kaum
Yahudi diuji di saat menyambut sang penyelamat mereka yaitu al-Masih
yang lahir dalam keadaan tanpa ayah.
Sehingga kebanyakan para pendeta Yahudi menuduh al-Masih sebagai anak
zina. Jadi akhirnya mereka menolaknya, hanya sedikit sekali yang
menerimanya. Sejarah akan berulang kembali sama seperti kaum Yahudi,
umat Islam yang pada mulanya menginginkan kedatangan al-Mahdi tapi
akhirnya akan menolak hanya dengan satu propaganda media-media kuffar
dengan tuduhan bahwa al-Mahdi adalah teroris yang akan mengancam
perdamaian dunia.
Para ahli sejarah sepakat menyatakan bahwa jantungnya Khurasan adalah
Afhanistan. Di Afghanistan inilah sekarang munculnya satu pasukan yang
mempunyai cirri-ciri sebagaimana di jelaskan oleh Rasulullah SAW. bahwa
mereka adalah pasukan yang membawa panji hitam yaitu bendera hitam yang
dituliskan kalimat tauhid yang merupakan bendera Rasulullah SAW. Didalam
hadis yang lain dijelaskan:Dari Abu Hurayrah, ia berkata : Bersabda
Rasulullah SAW : “Akan muncul dari Khurasan bendera-bendera hitam,
dimana tidak ada satupun yang dapat mengusirnya hingga ia tertancap di
Iliya (Baitul maqdis).” (HR. Tirmidhi)
Pasukan Panji hitam dari Khurasan hari ini di kenal dengan nama
Taliban, kekuatan mereka di akui oleh musuh-musuh, tidak ada yang dapat
mengusir mereka dari sejak penjajahan Uni Soviet pada tahun 1979 M
sampai dengan 1989 M yang berlansung selama sepuluh tahun ahkirnya uni
Soviet kalah hingga runtuhnya Negara tersebut.
Kemudian penjajahan dilanjutkan oleh Amerika dan sekutunya pada tahun
2001 M sudah hampir dua belas tahun lebih dan direncanakan 2014 M
pasukan amerika di tarik dari Afghanistan. Hal ini telah menyebabkan
krisis ekonomi Negara Amerika yang berkepanjangan, sekarang tanda-tanda
keruntuhan Amerika sudah di depan mata dengan terjadinya shut down
pemerintahan Amerika baru-baru ini.
Al-Mahdi adalah manusia biasa yang tidak mungkin mengubah dunia yang
penuh dengan kedhaliman tanpa ada dukungan dari tentara-tentaranya yang
lebih dulu dipersiapkan oleh Allah SWT. Di saat pasukan al-Mahdi dengan
mati-matian mempertahankan sistem Islam dan memerangi sistem demokrasi
(kufur) tapi mayoritas umat Islam malah mendukung sistem tersebut dan
mencela orang yang menolak sistem demokrasi (kufur) dengan teroris.
Maka sudah sangat jelas sekali mereka akan membenci al-Mahdi karena
al-Mahdi akan menghancurkan sistem demokrasi dan menegakkan sistem
khilafah yang akan menghancurkan berhala-berhala nasionalisme, inilah
yang menyebabkan mayoritas umat Islam akan membenci al-Mahdi. Sungguh
suatu perkara yang sangat aneh disaat Negara yang mempromosikan
demokrasi malah ditentang oleh rakyat sendiri. Tapi sangat berbeda
dengan negara yang katanya mayoritas muslim malah menggembor-gemborkan
demokrasi disertai fatwa-fatwa ulama seperti haram golput. Inilah cikal
bakal para penentang al-Mahdi yang kemunculannya sudah sangat dekat.
Wallahua’lam. []
Sumber :Islampos