Oleh :
Zulfahmi,MA, Alumnus University of Malaya
YAHUDI merupakan sebuah kaum yang pada dasarnya merupakan kaum pilihan tuhan diantara umat manusia lainnya, Pada abad 17 SM orang-orang Bani Israel ditimpa kelaparan dan kekeringan sehingga mereka bersama dengan Ya’qub berhijrah dari Palestina ke Mesir menemui Yusuf as yang saat itu menjadi menteri di pemerintahan Fir’aun. Berselang waktu yang lama akhirnya keturunan Ya’qub diperbudak oleh Fir’aun.
Pada abad 14 – 13 SM Allah SWT mengutus Musa as
kepada mereka di sinilah dimulai agama Yahudi sehingga menjadikan mereka
bertentangan dengan Fir’aun dan kaumnya. Peretentangan itu mejadikan
orang-orang Bani Israel keluar dari Mesir, sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya : “Dan (Ingatlah) ketika kami selamatkan kamu dari (Fir’aun)
dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang
seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan
membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. dan pada yang demikian itu
terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), ketika
kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan
(Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.”
(QS. Al Baqarah 2:49-50)
Hijrah tersebut terjadi pada abad 1280 SM pada masa pemerintahan
Ramses II. Setelah itu mereka (orang-orang Yahudi) berada dibawah
pimpinan Yusa’ yang menggantikan Musa as dan menetap di Kan’an
(Palestina). Daud as berhasil mendirikan pemerintahannya di Yerusalem
pada tahun 990 SM dan disinilah Daud mendapatkan perintah untuk
membangun Baitul Maqdis akan tetapi dikarenakan kesibukannya berperang
maka itu semua tidak sempat dilakukannya sehingga Allah SWT.
mewahyukan kepadanya agar memerintahkan anaknya yang bernama Sulaiman as
untuk membangun Baitul Maqdis dan ditengah pembangunannya itu beliau as
membangun Haekal sebagai tempat peribadahan lengkap dengan altar
penyembelihan kurbannya.
Dalam bukunya Zionis, Gerakan Menaklukkan Dunia, Maulani
menjelaskan Setelah Sulaiman as wafat pada tahun 922 SM, pemerintahan
Daud terpecah menjadi dua: kerajaan Israel di bawah pimpinan Jeroboam di
sebelah utara dan kerajaan Yahudza di sebelah selatan yang dipimpin
oleh Rehoboam. Di antara keduanya sering terlibat peperangan panjang
hingga masa mereka dihancurkan oleh Bukhtanshar Raja Babilonia pada
tahun 587 SM. Pada penyerangan ini terjadi penghancuran terhadap
Yerusalem termasuk terhadap Haekal Sulaiman. Mereka berhasil menawan dan
membawa banyak orang-orang Yahudi ke Babilonia dan menetap di sana yang
dikenal dalam sejarah Yahudi dengan para tawanan orang-orang Babilonia.
Menurut sejarah Bani Israel menjadi budak Babilonia selama 50 tahun,
pada masa menjadi budak di negeri Babil Allah mengutus para nabi untuk
menghibur mereka. Salah satu nabinya adalah Nabi Daniel, Allah berfirman
kepada nabi Daniel bahwa Allah berjanji kepada Bani Israel akan
mengirim satu nabi khusus unuk Bani Israel, nabi ini bergelar mesias
/al-Masih yang tugasnya adalah untuk mengembalikan kembali puncak
kejayaan Bani Israel di Yerusalem sebagai kerajaan yang menguasai dunia
tanpa tandingan, seperti layaknya zaman nabi Daud dan Sulaiman pada masa
lalu. Sebagaimana dalam kitab taurat:
“Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki ‘Tanah
yang Dijanjikan’. Dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit
Zion”.
Bani Israel sungguh bahagia dengan kabar ini, dan menunggu al-Masih
yang di janjikan Allah pada mereka, kerajaan Babilonia pun kalah perang
dan hancur oleh kerajaan Persia dan pemerintah Persia membebaskan
perbudakan bani israel dari babilonia dan mengirim kembali Bani Israel
ke Yerusalem untuk membina kembali kerajaan Israel. Kemudian Haikal
Sulaiman pun kembali di bina namun tak semegah semasa zaman sulaiman
dulu, Bani Israel pun semakin gembira untuk menatap masa depan bahwa
masa yang di janjikan Allah itu telah dekat. []
BERSAMBUNG
Sumber :Islampos