Kepada adik-adik kami yang tengah menghadapi ujian atau ulangan,
semoga selalu dimudahkan oleh Allah Ta’ala dalam menghadapi soal-soal
ujian. Selalu tanamkan keyakinan dalam diri kalian bahwa Allah Ta’ala
pasti akan menolong hamba-hambaNya yang mau berusaha dan menyerahkan
segala hasilnya kepada Allah semata, bukan kepada mantra, jampi-jampi,
air sakti, dukun, atau azimat-azimat.
Berikut ini do’a yang bisa diamalkan ketika menghadapi ujian yang kami sarikan dari kitab Hishnul Muslim karangan Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani:
1. Doa agar diberi kemudahan
اَللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
“Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta taj’alul hazna idzaa syi’ta sahlan.”
“Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah.
Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau
menghendakinya.”
Shahih Ibnu Hibban no. 2427; Syaikh ‘Abdul Qadir Al Arna’uth menyatakan shahih dalam Takhrij Al Adzkar hal. 106)
2. Doa Kelancaran Lisan oleh Nabi Musa ‘Alaihis Salam
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي, وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي, وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي, يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Rabbisy syrahlii shadrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam millisaanii, yafqahu qaulii.”
“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku
urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku.”
QS Thaahaa : 25-28
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
“Rabbi zidnii ‘ilmaa.”
“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”
QS Thaahaa : 114
4. Dzikir-dzikir
Dan perbanyaklah berdzikir kepada Allah Ta’ala baik sebelum ujian dimulai maupun sesudahnya:
وَقَالَ : أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، لاَ يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ
Rasulullah Shallallahu’ Alaihi wa Sallam bersabda: “Perkataan yang paling disenangi oleh Allah adalah empat: Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaha illallah, dan Allaahu akbar. Tidak mengapa bagimu untuk memulai yang mana di antara kalimat tersebut. (Shahih Muslim no. 1685)
وَقَالَ : ((أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ)) فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ، كَيْفَ يَكْسِبُ أَحَدُنَا أَلْفَ حَسَنَةٍ؟ قَالَ: ((يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيْحَةٍ، فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيْئَةٍ))
Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam bersabda: “Apakah seseorang
di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan tiap hari?” Salah
seorang di antara yang duduk bertanya: “Bagaimana di antara kita bisa
memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?” Rasul bersabda: “Hendaklah
dia membaca seratus tasbih, maka ditulis seribu kebaikan baginya atau
seribu kejelekannya dihapus.” (Shahih Muslim no. 2073)
كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَـانِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Dua kalimat yang
ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan (hari Kiamat) dan
disenangi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah: Subhaanallaah wabi-hamdih, subhaanallaahil ‘azhiim. (Shahih Al Bukhari 7/168)
وَقَالَ : لأَنْ أَقُوْلَ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam bersabda: “Sungguh, apabila aku membaca: ‘Subhaanallah, walhamdulillaah, walaa ilaaha illallaah, wallaahu akbar’. Adalah lebih senang bagiku dari apa yang disinari oleh matahari terbit. (Shahih Muslim no. 2072)
Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kalian semua. Semoga berhasil.
Abu Ahmad Tommi Marsetio
Sumber : http://www.fimadani.com