Oleh Pizaro — Senin 8 Zulkaedah 1433 / 24 September 2012 13:52
Sabtu malam, 11 Juni 2011, ada yang tidak biasa di Bogor. Malam itu
Forum Umat Islam menggelar acara Mabit dengan tema “The Future of Islam”
di Masjid Raya Bogor. Tampil sebagai salah satu pembicara adalah Syekh
Imran Hossein. Bagi anda pencinta konspirasi, nama pakar akhir zaman
kelahiran Trinidad dan Tobago tentu sudah tidak asing lagi.
Malam itu, Syekh Imran tampil dengan memakai penutup kepala memanjang
khas syekh-syekh dari India. Pada acara yang dihadiri ratusan warga
Bogor tersebut, Ulama kelahiran 68 tahun yang lalu ini menyatakan sistem
dunia saat ini sudah dikuasai Israel.
“Israel sebetulnya sudah menguasai dunia sekarang, karena Israel
menguasai Amerika Serikat. Tapi saat ini Israel menguasai dunia melalui
belakang layar, besok tidak akan ada lagi layar,” katanya dalam bahasa
Inggris.
Jika situasi ini dibiarkan, Syekh Imran memprediksi bahwa kemunculan
Dajjal sudah tidak akan lama lagi. Dajjal akan tampil seutuhnya dan umat
Islam harus mempersiapkan diri.
“Ketika Israel menguasi dunia besok, seorang laki-laki akan tampil di
Jerusalem dan mendeklarasikan dirinya adalah Al-Massih Sang Penyelamat.
Saya memperhitungkan ini akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 25
tahun.”
Paparan Syekh Imran tentu mengagetkan para jama’ah yang hadir. Namun
Ulama yang pernah menimba ilmu di Al Azhar Kairo ini meyakini bahwa
kehadiran Dajjal sudah dinubuwahkan oleh Rasulullah SAW.
“Nabi saw telah menerangkan dia kepada kita. Dia adalah seorang
Yahudi, muda, kuat dan rambutnya keriting. Dia adalah Al-Massih
Ad-Dajjal.”
Kehadiran Dajjal, lanjut Syekh Imran, akan paralel dan simetris
dengan diwujudkannya Tatanan dunia baru atau New World Order lewat jalan
penguasaan sistem Politik Zionis Israel yang tengah dilancarkan Israel
ke seluruh umat manusia sampai detik ini.
“Dalam rangka menguasai dunia, Israel harus membangun kediktatoran
politik universal kepada seluruh manusia,” sambung pria yang memutuskan
keluar dari Pemerintahan Trinidad dan Tobago pada tahun 1985 dan memilih
hidup di jalan dakwah ini.
Hitungan Syekh Imran
Bagaimana interpretasi Syeikh Imran terhadap hadits tersebut?
Menurut Syeikh Imran, ketika masa Dajjal dipersamakan satu hari sama
dengan satu tahun, maka Inggris menjadi markasnya. Ketika masa Dajjal
satu hari sama dengan satu bulan, maka Amerika Serikat menjadi
markasnya. Akhirnya, ketika masa Dajjal satu hari sama dengan satu
minggu, ia akan kembali ke tanah asalnya. Kepulangan kembali itu akan
menyampaikan Dajjal untuk menyelesaikan tugas pertamanya.
Satu hari sama dengan satu tahun adalah ketika Inggris berkuasa di
dunia dan poundsterling menjadi mata uang internasional. Dan ketika
Dajjal pindah ke masa satu hari sama dengan satu bulan adalah masa
ketika Amerika Serikat menggantikan posisi Inggris sebagai negara
adikuasa yang memimpin dunia dan dolar menjadi mata uang internasional.
Kini Amerika Serikat sudah mulai perlahan-lahan lengser dari tampuk
kekuasaan dunia, dan Israel akan menggantikan tempatnya. Tetapi
bagaimana dengan jenis mata uangnya? Dolar Amerika akan hancur.
Kehancurannya akan menyeret kehancuran semua mata uang di dunia. Setelah
masa kehancuran dolar itu, maka kita tidak akan melihat lagi jenis uang
kertas.
Lalu mata uang baru apa yang akan mendominasi dunia? Apakah mata uang
baru yang akan digunakan Israel untuk memperbudak manusia-sebagaimana
halnya yang telah dilakukan Amerika Serikat dengan dolarnya? Jawabannya
adalah Israel akan menggunakan mata uang yang kasat mata, yang tidak
bisa kita lihat. Uang yang tidak bisa diraba, sehingga kita tidak dapat
menyentuhnya. Uang itu adalah uang elektronik.
Dan hal paling aneh dan berbahaya tentang uang elektronik adalah
bahwa uang tersebut dikendalikan oleh sebuah sistem perbankan yang
menguasai seluruh dunia. Dan orang Yahudi-lah yang mengendalikan sistem
tersebut. Ini bukanlah sekedar omong kosong. Bukan pernyataan ngelantur.
Tapi sebuah kenyataan.
Kapankah akhir rencana Dajjal?
Sekarang mari kita melakukan penghitungan hari Dajjal berdasarkan pidato yang disampaikan Syeikh Imran Hussein di atas.
Menurut Islam, satu tahun di surga sama dengan 1000 tahun di dunia
manusia atau waktu yang berjalan di muka bumi. Dengan demikian kita bisa
memperkirakan bahwa Dajjal telah berkuasa dari Inggris selama 1000
tahun, melalui kerajaan Inggris yang merupakan kekuatan dunia saat itu.
Bukan suatu kebetulan jika monarki Inggris sudah berkuasa sejak tahun
900 dan menjadi kekuatan yang mendominasi dunia.
Kesimpulannya, 900+1000 = 1900. Hingga tahun 1900 Inggris memimpin dunia.
Pada tahun 1917, Amerika secara resmi terlibat dalam Perang Dunia.
Keterlibatan ini menjadi awal lahirnya sebuah negara adidaya. Sejak saat
itulah peralihan masa Dajjal dimulai menjadi “satu hari sama dengan
satu bulan”. Jika satu tahun sama dengan 1000 tahun, maka satu bulan
berarti 1000:12, yang berarti 83 tahun. Tahun 1917 ditambah dengan 83,
maka akan sampai pada tahun 2000. Hingga pada tahun 2000 Amerika
memimpin dunia. Kemudian, mulai tahun 2000, Dajjal akan memimpin dari
Israel dengan jangka waktu kekuasaan “satu hari sama dengan satu
minggu”.
Dengan formula yang sama, kita harus membagi lagi angka 83 dengan
angka 4, maka hasilnya kurang lebih 21 tahun. Tambahkan tahun 2000
dengan 21 tahun, maka itu berarti tahun 2020 – 2023 tergantung kita
merujuk kepada perhitungan bulan atau matahari. Apa yang terjadi pada
tahun 2020 -2023 itu?
Tibalah kita ke akhir rencana Dajjal. Pada saat itu, Illuminati
diharapkan akan memindahkan dan mengamankan pemerintahan dunia ke
Israel, dimana yang dipertaruhkan lebih dari sekedar negara kecil,
melainkan sebuah ide besar, yaitu Tatanan Dunia Baru.
Sadarkah kita, apa yang sebenarnya menjadi pemicu masalah di Timur
Tengah dan dunia? Bahwa setiap masalah yang timbul dan perang yang
terjadi di muka bumi sengaja dilakukan untuk melindungi pembentukan dan
keamanan Negara Israel. Semua pihak yang menentang akan diperangi.
Kemudian, pada saatnya Dajjal akan menampakan wujudnya dan menempati
tahtanya di Israel, maka sejak saat itu ke depannya perhitungan hari
Dajjal akan sama seperti perhitungan hari di muka bumi. (Pizaro/Berbagai
sumber)
Sumber : Islampos